Rabu, 19 April 2017

PUISI



1.      Manusia dengan Cinta Kasih

          “Untuk Dirimu”
Hei kamu..
Melihat tawamu saja seperti indahnya dunia
Mendengar senandungmu membuat hati dan pikiranku tenang
Semua itu terlihat dimataku warna-warna indahmu
Menatap langkahmu bagaikan tiada beban dihidupku
Meratapi kisah hidupmu layaknya memandangi pelangi
Terlihat jelas bahwa hatimu anugerah terindah yang kumiliki

2.      Manusia dengan Keindahan

“Keindahan Alam Pagi Hari”
Matahari mulai terbangun dari ufuk timur
Embun pagi masih menyelimuti bumi
Memancarkan sinar kuning keemasan
Bagaikan membelah langit dan pegunungan
Sinarnya memberikan kehangatan disejuknya pagi
Burung pun berkicau merdu sepanjang pagi
Tupai-tupai mulai melompat-lompat diantara pepohon
Menandakan hari  baru t’lah dimulai

3.      Manusia dengan Penderitaan

“Penderitaan Hati”
Engkau...
Memilih mencintai atau dicintai?
Pilihan yang sulit memang
Setiap pilihan memang memiliki resiko yang menyakitkan
Jika engkau memilih mencintai, artinya engkau harus siap untuk tersakiti
Jika engkau memilih dicintai, artinya engkau harus siap untuk menjadi yang menyakiti
Jika engkau memilih keduanya, artinya engkau harus siap kehilangan
Pada akhirnya engkau harus siap kehilangan

4.      Manusia dengan Keadilan 


    “Hukum”
Tak berat sebelah suatu keadilan
Sisi yang ringan tak kau beratkan
Sisi yang berat tak kau ringankan
Sama berat agar timbangan seimbang
Tak bermata suatu kebenaran
Semua sama diperlakukan
Tak seperti tajamnya pisau
Yang tajam kebawah namun tumpul keatas
Tak beratapkan langit kekuasaan
Ia dibangun dengan Kejujuran
Dengan berdasarkan Pancasila
keyakinan berdiri di atas kebenaran




             






Selasa, 18 April 2017

MEMANUSIAKAN MANUSIA



Memausiakan manusia adalah sebuah kalimat yang terdiri terdiri dari dua kata, Memanusiakan dan Manusia. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Memanusiakan berarti menjadikan (menganggap, memperlakukan) sebagai manusia. sedangkan Manusia berarti makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang. Memanusiakan Manusia adalah menjadikan manusia seutuhnya. Artinya, manusia sebagai ciptaan Tuhan, kebahagiaan utama adalah tatkala kita dapat menjadikan sesama manusia lebih terdidik, lebih dihormati, lebih bermartabat, lebih sukses, lebih pintar, dan lebih baik hidupnya. Di situlah baru seseorang benar-benar memperoleh “gelar kemanusiaannya”. Selama kepintaran, keterdidikan, kesuksesan, kekayaan, dan semua kelebihan yang dimiliki hanya untuk kepentingan dan kepuasan diri sendiri, berarti belum menjadi manusia utuh sebagaimana seharusnya.

1.      Manusia dengan Cinta Kasih
 Sarlito W. Sarwono menyatakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsur yaitu,

a.   Keterikatan   adalah   perasaan   untuk  hanya   bersama  dia,  segala   prioritas  hanya  untuk  dia.
b.   Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah  laku yang menunjukan bahwa antara   Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan - panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara  digantikan dengan sekedar memanggil nama   atau  sebutan seperti sayang.
c.    Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai  atau dibelai, rasa kangen  jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan di sertai belas kasihan, diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang berakibat baik, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

2.     Manusia dengan Keindahan
Manusia dengan keindahan adalah manusia yang memiliki budaya kesinian yang ada pada diri manusia dan memang tak bisa dipisahkan sehingga kita perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi kebudayaan yang dapat dibanggakan dan dinikmati unsur keindahannya. makna keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

3.     Manusia dengan Penderitaan
Manusia dengan Penderitaan adalah manusia yang memiliki rasa derita. Menurut KBBI Derita adalah sesuatu yang menyusahkan yang ditanggung dalam hati (seperti kesengsaraan, penyakit). Sedangkan Penderitaan adalah keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung; penanggungan. Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya. Pada dasarnya setiap manusia dilahirkan dengan perasaan yang dapat merasakan dan mengetahui apa dirasakan diri sendiri maupun orang lain.

4.      Manusia dengan Keadilan
Manusia dengan Keadilan adalah manusia yang memiliki sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil. Adil memiliki arti tidak berat sebelah, berpegang pada kebenaran, tidak sewenang-wenang. Berbagai macam Keadilan antara lain :
a.    Keadilan legal atau keadilan moral Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
b. Keadilan distributive Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when  equels are treated equally).
c.    Keadilan komutatif Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.


Sumber Referensi :
https://sintakusumasworowardhani.wordpress.com/2014/11/11/makalah-manusia-dan-cinta-kasihilmu-budaya-dasar/
http://oebudhi.blogspot.co.id/2012/04/manusia-dan-keindahan.html