Kehidupan Beragama dan Bermasyarakat di beberapa Negara
1. Negara Kamboja
Pengertian
Negara Kamboja adalah nama resmi dari Kamboja 1989 sampai 1993 .Nama Kamboja ini
tidak diakui secara internasional. Negara Kamboja berasal dari Republik Rakyat Kamboja , yang didirikan
pada tahun 1979
setelah negara yang didirikan oleh Pol Pot
dan Khmer Merah
nya yang dinamakan Republik Demokratik Kampuchea dikalahkan. Republik Rakyat Kampuchea,
bagaimanapun tetap berdiri dengan hanya pengakuan beberapa negara, seperti Vietnam
dan Uni Soviet
. Dalam PBB
Kamboja
(atau Kampuchea) tetap diwakili oleh rezim Demokratik Kamboja. Untuk
mengandalkan masyarakat internasional lebih simpatik di Republik Rakyat Kamboja
pada tahun 1989
negara ini berganti nama menjadi Negara Kamboja dan pada 1991 struktur pemerintahan
komunis
negara dihapuskan. Pada 15 Maret 1992 negara ini berakhir ketika pemerintah Kamboja diambil
alih oleh Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja
.
Kehidupan
Ber-Agama
Kehidupan
beragama di Negara Kamboja ialah Agama Buddha Theravada, agama resmi di
Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392
wihara di kamboja. Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan
etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham.
Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini.
Satu
persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah
Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000
penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk
Kamboja. Agama Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritas dipeluk oleh warga
Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.
Kehidupan
Bermasyarakat
Selama empat tahun masa kekuasaan dari Khmer
merah, jumlah penduduk menurun drastis menjadi hanya 6 juta jiwa, banyak dari
mereka yang di bunuh oleh khmer merah tetapi ada juga yang kelaparan dan ada
pula yang bermigrasi dalam jumlah yang cukup besar, terutama orang-orang dari
etnik Vietnam. Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja adalah dari etnik
Khmer, sekitar 85 % dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja. Sisanya
adalah orang dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik Cina,
dan sekitar 100.000 muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari suku
primitif.
Kamboja memiliki angka harapan hidup sekitar
60 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk perempuan pada tahun 2010. Ini
meningkat dari angka harapan hidup pada tahun 1999 yaitu 49,8 tahun untuk
laki-laki dan 46,8 tahun untuk perempuan. Pemerintah Kerajaan Kamboja berencana
untuk meningkatkan kualitas kesehatan di negaranya dengan menanggulangi
HIV/AIDS, malaria, dan wabah lainnya. Anggaran yang dikeluarkan untuk kesehatan
adalah 5,8%.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh
agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga
memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu
festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja
juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian
klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.
2. Negara Bhutan
Pengertian
Negara Bhutan adalah sebuah negara kecil di Asia Selatan
yang berbentuk Kerajaan dan dikenal dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya
terhimpit antara India
dan Republik Rakyat Tiongkok. Nama lokal
negara ini adalah Druk Yul, artinya "Negara Naga". Gambar naga
pun didapati di benderanya
dan lambang negaranya.
Pemerintahan yang dijalankan dengan kekuasaan
monarki
absolut berakhir ketika konstitusi baru dan pemilihan perdana
menteri dilaksanakan. Raja Jigme Singye Wangchuck yang memimpin sejak
tahun 1972
mengumumkan menggelar pemilu tahun 2008, sekaligus turun tahta. Sebelumnya, raja memperkenalkan
rancangan konstitusi dan menyatakan pensiun pada usia 65 tahun. Atas ide ini,
sebagian rakyat tidak sependapat karena khawatir terjadinya praktik korupsi,
kolusi,
dan nepotisme
(KKN), namun pada tahun 2006 sang raja
mengundurkan diri dan digantikan oleh puterandanya.
Kehidupan Ber-Agama
Di antara orang Bhurtan, beberapa kelompok
etnis penting diistimewakan. Kelompok dominan adalah Ngalop, sekelompok
penganut Buddha yang tinggal di bagian barat negeri ini. Budaya mereka
berkaitan erat dengan budaya Tibet. Begitupun Sharchop ("Orang
Timur"), yang dikaitkan dengan bagian timur Bhutan (namun secara
tradisional mengikuti Nyingmapa daripada bentuk Drukpa Kagyu yang resmi
dari Agama Buddha Tibet). Kedua
kelompok itu disebut orang Bhutan. 15% sisanya
adalah etnis Nepal, sebagian besar Hindu.
Kehidupan Bermasyarakat
Kepadatan penduduk Negara Bhutan ialah 45 km
persegi, membuat Bhutan negeri paling jarang pendudunya di Asia. Sekitar 20%
penduduknya tinggal di wilayah perkotaan yang terdiri atas kota-kota kecil
sepanjang lembah tengah dan perbatasan selatan. Persentase ini berkembang pesat
karena langkah untuk migrasi perkotaan telah diambil. Kota terbesar ialah Thimphu,
ibukota, yang berpenduduk 50.000. Daerah perkotaan lain berpenduduk padat
adalah Paro dan Phuentsholing.
Di antara orang Bhurtan, beberapa kelompok
etnis penting diistimewakan. Kelompok dominan adalah Ngalop, sekelompok
penganut Buddha yang tinggal di bagian barat negeri ini. Budaya mereka
berkaitan erat dengan budaya Tibet. Begitupun Sharchop ("Orang
Timur"), yang dikaitkan dengan bagian timur Bhutan (namun secara
tradisional mengikuti Nyingmapa daripada bentuk Drukpa Kagyu yang resmi
dari Agama Buddha Tibet). Kedua
kelompok itu disebut orang Bhutan. 15% sisanya
adalh etnis Nepal, sebagian besar Hindu.
3. Republik
India
Pengertian
Republik India adalah sebuah negara
di Asia
yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih
dari satu miliar
jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis.
Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an.
Ekonomi India
adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya
beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia.
India, negara dengan sistem demokrasi
liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan
regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar,
dan memiliki kemampuan
senjata nuklir.
Terletak di Asia Selatan
dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua
India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting, dan
bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan,
Republik Rakyat Tiongkok, Myanmar.
Bangladesh,
Nepal,
Bhutan,
dan Afganistan.
Sri Lanka,
Maladewa,
dan Indonesia
adalah negara kepulauan yang bersebelahan.
Kehidupan Ber-Agama
India adalah letak dari peradaban kuno
seperti Peradaban Lembah Sungai Indus dan
merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha,
Jainisme,
dan Sikhisme.
Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya
sebelum meraih kemerdekaan pada 1947. Mayoritas
penduduk di India beragama Hindu 80.46%, Islam 13.49%, Kristen 2.34%, Sikh 1.87%, dan sisanya Buddha
0.71%, Jain
0.41%, dan Yahudi.
Di
India, ada sebuah agama bernama Zoroaster. Pengikut agama ini tidak mengubur
atau membakar jasad orang mati, namun meletakannya di atas puncak bukit dan
membiarkan burung serta hewan liar memakan jasad tersebut. Hal ini bertujuan
untuk tidak merusak alam dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya untuk
makhluk hidup lain.
Kehidupan
Bermasyarakat
Kebudayaan India penuh dengan sinkretisme,
dan pluralisme budaya.
Kebudayaan ini terus menyerap adat istiadat, tradisi, dan pemikiran dari
penjajah, dan imigran sambil terus mempertahankan tradisi yang sudah mapan, dan
menyebarluaskan budaya India ke tempat-tempat lain di Asia.
Kebudayaan tradisional India memiliki
hierarki sosial yang relatif ketat. Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang
peran, dan kedudukan mereka dalam masyarakat. Tradisi ini diperkuat dengan
kepercayaan kepada dewa-dewa, dan roh yang dianggap berperan penting, dan tak
terpisahkan dari kehidupan mereka. Dalam sistem kasta di India ditetapkan stratifikasi sosial, dan pembatasan dalam
kehidupan sosial di anak benua India. Kelas-kelas sosial dibentuk oleh ribuan
kelompok herediter yang mempraktikkan endogami,
yang umum disebut jāti atau kasta.
Orang India sangat menghargai nilai-nilai
kekeluargaan tradisional. Walaupun demikian, rumah-rumah di perkotaan sekarang
lebih sering hanya didiami oleh keluarga inti.
Hal ini disebabkan keterbatasan ekonomi, dan sosial untuk hidup bersama dalam
sebuah keluarga besar. Di kawasan pedesaan masih umum dijumpai anggota keluarga
dari tiga hingga empat generasi yang tinggal di bawah satu atap.
Masalah-masalah yang timbul dalam keluarga sering diselesaikan secara patriarkisme.
4. Negara
Singapura
Pengertian
Singapura
(nama resmi: Republik Singapura) adalah sebuah negara pulau
di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer di utara khatulistiwa
di Asia Tenggara.
Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor
di utara, dan dari Kepulauan Riau, Indonesia
oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah
pusat keuangan terdepan keempat di dunia dan sebuah kota dunia
kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan
internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di
dunia.
Kehidupan Ber-Agama
Buddha adalah agama yang mendominasi Singapura, dengan 33% dari penduduk negara ini menyatakan diri
sebagai penganut agama tersebut pada sensus terakhir. Vihara dan pusat Dharma
dari tiga tradisi besar Buddha (Theravada,
Mahayana
dan Vajrayana)
dapat ditemukan di Singapura. Kebanyakan penganut Buddha di Singapura beretnis
Tionghoa dan menganut tradisi Mahayana.
Mahayana Cina merupakan bentuk Buddha yang
paling dominan di Singapura dengan misionaris dari Taiwan dan Cina selama
beberapa dasawarsa. Tetapi, Buddha
Theravada Thailand mulai populer di antara masyarakat (tidak
termasuk Cina) dalam dasawarsa terakhir. Soka Gakkai
International, sebuah organisasi Buddha Jepang, dipraktikkan oleh
banyak orang di Singapura, kebanyakan di antaranya keturunan Cina. Buddha Tibet
juga perlahan-lahan masuk ke negara ini dalam beberapa tahun terakhir.
Kehidupan Bermasyarakat
Singapura memiliki sejarah imigrasi
yang panjang. Penduduknya yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari
Cina,
Melayu,
India, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid.
42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana.
Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa. Negara ini adalah yang terpadat
kedua di dunia setelah Monako. A.T. Kearney menyebut Singapura sebagai negara
paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.
Pemerintah Singapura mengakui empat bahasa
resmi: Inggris, Melayu, Mandarin,
dan Tamil.
Bahasa
Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura. Di antara warga
Singapura, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti
oleh bahasa Mandarin, Melayu dan Tamil.
Pengejaan dan kosakata yang digunakan berasal dari bahasa Inggris Britania, dengan beberapa
pengecualian, misalnya penggunaan "pants" (Amerika Serikat)
menggantikan "trousers" (Britania Raya). Penggunaan bahasa Inggris
meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama dalam
sistem pendidikan negara ini. Di sekolah,
anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi
lain sebagai bahasa ibu. Pada 1987, bahasa Inggris diumumkan
sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan Singapura.
Bahasa Melayu
adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis, dan secara umum
dipertuturkan oleh masyarakat
Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan
"Majulah Singapura" dan cetakan koin.
Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu.
Bahasa Mandarin juga
dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat
kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya
di antara bahasa-bahasa Tionghoa lainnya.
Bahasa Tamil
dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat
India Singapura atau 5% dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa
India seperti Malayalam, Telugu dan Hindi juga dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat
India di Singapura.